Kamis, 15 September 2011

Jika anda memiliki akun twitter dan anda sedang membukanya, So Please klik link:


Jika anda sedang membuka akun fb dan ingin mengirim alamat posting ini kedinding anda, silahkan klik jempol dibawah:



“Protocols Of Learn Elders Zion” Hoaxkah??

"Protocols of Learned Elders Zion" adalah sebuah buku – yang dipercayai sebagai hoax – diakui mengungkapkan adanya sebuah komplotan Yahudi yang ingin menguasai dunia. Hal tersebut pertama kali muncul di Rusia pada tahun 1905, dan menggambarkan bagaimana moralitas orang-orang Kristen, keuangan, dan kesehatan akan ditargetkan oleh sebuah kelompok kecil Yahudi tangguh.

Gagasan tentang adanya sebuah konspirasi Yahudi bukanlah sesuatu hal yang baru, tentu saja, dan sudah diceritakan secara berulang-ulang oleh banyak orang yang terkenal termasuk oleh Henry Ford dan Mel Gibson. Pada tahun 1920, Henry Ford telah mengeluarkan dana untuk memperbanyak buku "Protocols dari Elders Zion" yang diterbitkan pada tahun 1930-an hingga setengah juta kopi, dan buku tersebut digunakan oleh Nazi sebagai alasan untuk melakukan genocidenya – pemusnahan etnik - terhadap Yahudi (pada kenyataannya, Adolph Hitler membahas "Protokol-protokol" di dalam buku nya "Mein Kampf"). Meskipun demikian buku tersebut yang telah sepenuhnya diragukan dan dianggap sebagai sebuah hoax dan kepalsuan itu masih terus dicetak dan tetap secara luas diedarkan di seluruh dunia.

teks anchor

Protokol Yahudi mulai diketahui oleh umum pada tahun 1901M, setelah seorang wanita perancis mencuri naskhah protokol ini dari seorang pemimpin tertinggi Freemasonary. Wanita tersebut telah mencurinya diakhir muktamar rahsia (Jewish Masonic Conspiracy) yang diadakan di Perancis. Di dalam naskah asli tidak digunakan kalimah “Yahudi” . Hanya menggunakan kata “Kita” dan “Orang non Yahudi”. Protokol-protokol ini telah diterjemahkan ke bahasa Arab oleh Ust Mohd Khalifah Attunisi dengan judul “Protokol Hukama Sohyuni”

Dinasti Tameng Merah

Eropa di abad ke-18 merupakan sebuah benua yang terdiri dari banyak kerajaan besar kecil dan sejumlah wilayah kecil yang disebut principalis, semacam kabupaten yang merdeka dan otonom seperti misalnya Monaco dan Lechtenstein. Inggris dan Perancis merupakan dua negara kerajaan besar dan paling berpengaruh.

Setelah Inggris berhasil dikuasai dan para tokoh Mason Amerika berhasil memproklamirkan kemerdekaan negara itu, maka Konspirasi Yahudi Internasional berusaha untuk menaklukkan Perancis. Salah satu tokoh sentral dalam Konspirasi Yahudi Internasional atas Perancis adalah Rothschild, seorang bankir-politikus yang berdarah dingin.

Keluarga Rothschild sejak awal memang keluarga jutawan. Pendiri keluarga ini bernama Moses Amshell Bauer, seorang pemilik modal Yahudi berpengaruh. Sepeninggal Moses, putera bungsunya yang bernama Mayer Amshell Bauer meneruskan usaha ayahnya.

Dalam tempo tidak terlalu lama, usaha warisan ayahnya ini berkembang pesat. Simbol Tameng Merah (Rothcshild) pun kian terkenal. Dan Mayer pun menggunakan gelar Rothschild I. Mayer mendidik kelima anaknya dengan disiplin Yahudi yang tinggi guna dipersiapkan menjadi pengusaha atau bankir yang tangguh.
Pada tahun 1773, Mayer mengundang sekitar duabelas tokoh berpengaruh Yahudi ke kediamannya di Judenstrasse, Frankfurt, guna membahas berbagai perkembangan Eropa terakhir, termasuk mengevaluasi hasil-hasil upaya Konspirasi di Inggris. Dalam pertemuan ini, nama Adam Weishaupt disebut Rothschild sebagai seseorang yang bisa dipercaya untuk menjalankan tugas dari Konspirasi.

Selain mengajukan nama Adam Weishaupt, dalam pertemuan 13 Dinasti Yahudi berpengaruh tersebut, Rothschild juga memaparkan 25 butir langkah strategis bagi kelompok Zionis Internasional untuk menaklukkan dunia. Ke-25 butir langkah strategis inilah yang kelak di tahun 1897 disahkan menjadi agenda bersama gerakan Zionis Internasional.

Asal-usul dan isi


Ironisnya, keseluruhan temanya tidak jauh dari surat yang sangat sarkastik yang berjudul Tanggapan Orang-orang Yahudi Konstantinopel, yang telah muncul lebih dari 400 tahun sebelum Protokol. Namun, banyak dari teks di dalam Protokol tampaknya dijiplak langsung dari sebuah pamflet tahun 1864, Dialogue aux enfers entre Machiavel et Montesquieu ( Dialog di Neraka antara Machiavelli dan Montesquieu), yang ditulis oleh satiris Perancis Maurice Joly. Tulisan Joly menyerang ambisi-ambisi politik Napoleon III dengan menggunakan para perancang iblis di neraka yang mewakili pandangan-pandangan Napoleon. Joly sendiri tampaknya telah meminjam bahannya dari sebuah novel populer oleh Eugène Sue, The Mysteries of the People ("Misteri Orang-orang"), sementara para perancangnya adalah kaum Yesuit. Orang-orang Yahudi tidak muncul di kedua karya tersebut. Karena saat itu orang dilarang mengkritik monarki, Joly mencetak pamfletnya di Belgia, dan kemudian berusaha menyelundupkannya kembali ke Perancis. Polisi menyita semua salinan yang dapat mereka temukan, dan kemudian melarang peredarannya. Setelah terbukti pamflet-pamflet itu berasal dari Joly, ia diadili pada 25 April 1865, dan dijatuhi hukuman 15 bulan penjara.
Novel fiktif Hermann Goedsche pada 1868, Biarritz, dengan tema anti-Semitisnya yang kuat, menyumbangkan gagasan lain yang mungkin telah mengilhami penulisan Protokol. Dalam pasal, "Di kuburan Yahudi di Praha", Goedsche menulis tentang sebuah pertemuan di malam hari antara anggota-anggota sebuah kabal rabinik misterius, dan melukiskan bagaimana di tengah malam, Iblis muncul di hadapan orang-orang yang berkumpul atas nama Keduabelas suku Israel untuk merancang suatu "persekongkolan Yahudi". Gambarannya serupa dengan adegan dalam buku Alexandre Dumas, Joseph Balsamo, di mana Cagliostro dan kelompoknya merancang masalah kalung permata. Dengan Biarritz yang muncul pada saat yang lebih kurang bersamaan dengan Dialog di Neraka antara Machiavelli dan Montesquieu, ada kemungkinan bahwa Goedsche diilhami oleh gagasan-gagasan dalam pamflet Joly, khususnya dalam menggambarkan secara rinci hasil dari pertemuan rahasia kabal tersebut. Goedsche, seorang reaksioner kepada kejadian-kejadian 1848, kehilangan pekerjaannya di dinas pos Prusia setelah ia memalsukan bukti-bukti untuk menuduh keterlibatan pemimpin demokratis Benedict Waldeck dalam bersekongkol melawan raja. Setelah dipecat, Goedsche memulai kariernya sebagai seorang kolumnis konservatif, sementara pada saat yang sama juga memproduksi karya sastra dengan menggunakan nama pena Sir John Retcliffe.

Protokol 1 :Cara memerintah yang baik adalah dengan menggunakan kekerasan dan keganasan bukan dengan perbincangan ilmiah. Hak itu terletak kepada kekuatan. Sesungguhnya politik tidak sesuai dengan akhlak. Pemerintah yang berlandaskan moral bukanlah ahli politik yang bijak. Mereka yang ingin memerintah mesti pandai menggunakan tipu daya dan matlamat yang menghalalkan segala cara. Minuman keras harus digunakan untuk mencapai tujuan itu.

Protokol 2 : Bantuan-bantuan yang diberikan oleh bangsa Yahudi melalui agen-agen Yahudi akan memperkuatkan kedudukan Yahudi. Yahudi akan memerintah bangsa lain seperti bangsa itu sendiri memerintah negaranya tanpa disadari bahawa mereka telah berada di bawah genggaman Yahudi. Ketua pentadbir yang dilantik untuk mengatur pentadbiran negeri terdiri daripada orang-orang yang berjiwa budak, yang mudah diarahkan untuk kepentingan Yahudi. Melalui kabar, Yahudi mengerakkan fikiran banyak orang serta mengambil kesempatan mendapatkan emas, meskipun dari lautan darah dan air mata. Pengorbanan adalah wajib, karena setiap yang bernyawa di kalangan Yahudi berharga 1,000 orang bukan Yahudi.


Protokol 3 : Yahudi akan menjadikan negara non Yahudi , sebagai tempat kekacauan manusia yang dapat membawa huru-hara dan berlanjut kemerosotan ekonomi. Yahudi akan berlagak sebagai penyelamat dengan memasuki PASUKAN KITA seperti sosialis, komunis dan lain-lain yang dapat memberi ruang kepada Yahudi untuk menguasai bangsa non Yahudi. Dalam fikiran Yahudi wajib ditanam perasaan bahawa semua hewan (bangsa non Yahudi) tidur nyenyak apabila kenyang dengan darah. Ketika itu senanglah bagi yahudi memperhambakan mereka.


Protokol 4 : Bangsa Yahudi harus menghapuskan segala bentuk kepercayaan agama serta mengikis dari hati orang non Yahudi prinsip ketuhanan dan menggantikannya dengan perkiraan ilmu hisab serta lain-lain keperluan kebendaan. Fikiran orang bukan Yahudi mestilah dirubah ke arah memikirkan soal perdagangan dan perusahaan supaya mereka tidak ada masa untuk memikirkan musuh-musuh mereka. Akhirnya seluruh kepentingan akan jatuh ke tangan Yahudi.


Protokol 5 : Kalau muncul orang-orang yang bijaksana dari kalangan bukan Yahudi, mereka tidak akan dapat mengatasi bangsa Yahudi. Ilmu sains, politik dan ekonomi buatan orang Yahudi yang bijak memberi taraf yang tinggi pada modal. Untuk menjamin oponi public, bangsa Yahudi harus membingungkan mereka dengan memberikan pelbagai pendapat yang saling bertentangan. Akhirnya mereka mengambil keputusan tidak mencampuri urusan politik kerana politik hanya difahami oleh pemimpin saja. Inilah rahasia yang pertama. Untuk memusnahkan perusahaan bangsa non Yahudi, ialah dengan cara merusak sumber pengeluaran dengan memupuk tabiat berbuat kejahatan dan meminum minuman keras di kalangan pekerja, serta mengambil langkah menghapuskan orang-orang terpelajar di kalangan bangsa non Yahudi. Semua bangsa yang non Yahudi harus patuh menduduki martabat kaum buruh yang melarat.


Protokol 7 : Orang-orang Yahudi wajib menaburkan fitnah supaya timbul kekacauan, dan permusuhan di kalangan manusia. Bila timbul pertentangan terhadap bangsa Yahudi, maka wajiblah orang-orang Yahudi menyambutnya dengan peperangan secara total di seluruh dunia .


Protokol 8 : Pemerintah Yahudi akan dikelilingi oleh segolongan ahli-ahli bank, jutawan dan usahawan.


Protokol 9 : Yahudi akan mendirikan Kerajaan Diktator dengan membuat dan melaksanakan undang-undang yang tegas , yaitu undang-undang yang akan membunuh tanpa pengampunan. Yahudi akan merusak moral pemuda-pemuda non Yahudi dengan menanamkan teori-teori palsu dan ilmu-ilmu yang batil.


Protokol 10 : Yahudi akan membawa masuk racun liberalisme ke dalam negara-negara non Yahudi supaya menggoyahkan kesetabilan politik. Pemilihan umum diatur supaya dapat menjadi kemenangan kepada pemimpin-pemimpin yang dapat bertugas sebagai agen Yahudi dalam melaksanakan rancangan-rancangan Yahudi.


Protokol 11 : Bangsa Yahudi menyifatkan diri mereka sebagai SERIGALA dan bangsa lain sebagai KAMBING. Bagi mereka, Yahudi merupakan bangsa yang terpilih dan mereka tersebar di atas muka bumi ini sebagai satu rahmat. Penyebaran yang nampak sebagai satu kelemahan, tetapi mencerminkan kekuatan yang dapat membawa bangsa itu ke pintu kekuasaan di seluruh dunia.


Protokol 12 : Yahudi akan mengubah pengertian tentang KEBEBASAN atau KEMERDEKAAN dengan mentafsirkan istilah itu sebagai mengamalkan apa saja yang tidak melanggar undang-undang. Kalau bangsa non Yahudi diberi izin menerbitkan 10 berita atau majalah, maka bangsa Yahudi mesti menerbitkan 30 berita/koran atau majalah. Ini penting supaya dapat menjadi alat untuk mengubah fikiran rakyat.

Protokol 13 : Untuk melengkapi usaha-usaha memonopoli dan mempercepat proses keruntuhan kaum industrialis dari kalangan non Yahudi, di samping terus mendorong adanya spekulasi itu, maka bangsa Yahudi menyebarkan proyek-proyek kemewahan, lembaga pertunjukan di kalangan non Yahudi karena semuanya ini akan menelan kekayaan mereka. Untuk mengalihkan perhatian orang-orang non Yahudi dari memikirkan persoalan politik, maka agen-agen Yahudi hendaklah membawa mereka kepada kegiatan-kegiatan hiburan, olahraga, pesta-pesta, pertandingan-pertandingan kesenian, kebudayaan dan lain-lain.


Protokol 14 : Para filsuf harus membicarakan kekurangan-kekurangan serta menbedah keburukan agama-agama lain. Para penulis Yahudi harus menonjolkan tulisan-tulisan pornografi yaitu mengadakan sastera yang tidak bermakna, kotor dan kejam.


Protokol 15 : Bila mendapat kekuasaan, bangsa Yahudi akan membunuh tanpa belas-kasihan terhadap setiap orang yang menentangnya. Setiap lembaga yang menentangnya harus dibubarkan dan ahli-ahlinya dibuang atau di asingkan. Oleh itu mesti didirikan sebanyak-banyaknya LOJI FREMASON yaitu tempat-tempat pertemuan rahasia orang-orang Yahudi.


Protokol 16 : Yahudi akan membangun universitas dan menyusun rancangan. Pengajar akan mendidik dan membina para pemuda supaya menjadi manusia yang patuh kepada pihak berkuasa (Yahudi) .Bagaimanapun, ajaran mengenai undang-undang negeri dan politik tidak diajarkan kecuali beberapa orang yang dipilih karena kepintarannya.


Protokol 17 : Yahudi membuat hukum yang akan melahirkan orang-orang yang kejam dan tidak berperikemanusiaan yang mempunyai tabiat menghancurkan semangat keadilan dan mengorbankan kebajikan masyarakat untuk mencapai kemenangan bagi orang yang dibelanya, walaupun terpaksa.


Protokol 18 : The King of Jew ( Peminpin yahudi ) akan dikawal oleh pengawal-pengawal rahasia, karena orang-orang Yahudi tidak akan membiarkan kemungkinan adanya kegiatan-kegiatan yang menentang Yahudi.


Protokol 19 : Bangsa Yahudi akan membicarakan orang-orang yang melakukan kesalahan politik sama seperti orang yang membunuh dan kesalahan yang hina. semua orang akan memandang kesalahan-kesalahan politik itu sebagai kesalahan yang hina dan merasa benci kepada mereka yang melakukannya.


Protokol 20 : Bank Yahudi International akan memberi pinjaman kepada bangsa non Yahudi dengan bunga yang tinggi. Pinjaman yang seperti lintah yang melekat pada tubuh. Bank Yahudi akan membiarkan lebih banyak lintah yang melekat hingga akhirnya mereka mati kerana kehilangan darah yang terlalu banyak. Ekonomi akan lumpuh bila terlalu banyak hutang melekat.


Protokol 21 : Yahudi akan memberi pinjaman modal kepad perusahaan, di mana tujuannya untuk menambah pendapatan negara. Mereka akan menawarkan hutang sebanyak mungkin. Dengan cara inilah perusahaan akan bergantung kepada Yahudi.


Protokol 22 : Untuk mencapai tujuan yang baik, kadang-kadang kekerasan terpaksa digunakan. Kekuasaan bagi Yahudi kerana BERKUASA PENUH dalam rangka meletakkan dunia di bawah pemerintahannya. Di tangan Yahudilah terletak pusat kekuasaan yang paling besar.


Protokol 23 : Orang Yahudi wajib melatih seluruh umat manusia dalam meninggikan rasa segan dan malu agar mereka terbiasa dengan sifat patuh dan setia pada Yahudi.

Protokol 24 : Negara tidak boleh diserahkan kepada orang yang tidak tahu seluk-beluk pemerintahan. Hanya mereka yang bisa menunjukkan sifat keras, kejam dan dapat memerintah dengan tegas akan mendapat kekuasaan dari pemimpin-pemimpin Yahudi.

Salam.


Sumber : Wikipedia Wikipedia
Sumber: http://nurmanali.blogspot.com/

0 komentar:

Posting Komentar